Tuesdays with Morrie: Pertemuan Selasa Memaknai Hidup

Karya Mitch Albom yang satu ini memang unik. Dibuat berdasarkan kuliah yang dijadwalkan setiap Selasa dengan sang profesor, Morrie Schwartz. Dimulai seusai sarapan. Kuliah itu bertema Makna Hidup, bahan-bahan kuliahnya digali dari pengalaman.

Albom mulai berkisah dengan menceritakan Morrie dan istrinya, Charlotte, mendapatkan kabar yang tak menyenangkan. Morrie menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau penyakit Lou Gehrig, suatu penyakit ganas yang menyerang sistem saraf.

Apakah hal ini membuat Morrie berdiam diri dan ‘menyerah’ begitu saja pada nasib? Ternyata tidak. Sebaliknya, Morrie membuat sisa hidupnya, hari-harinya, sebagai proyeknya yang terakhir. Morrie seperti kitab terbuka yang berkata:

Belajarlah dari lambat dan perlahannya proses kematianku. Perhatikan apa pun yang terjadi padaku. Belajarlah bersamaku.” Disinilah Tuesday With Morrie pelan-pelan mengajak semua merenungkan kembali hal bermakna dalam hidup.

Morrie mengutip ucapan Levinas, “Cinta adalah satu-satunya perbuatan yang rasional.” Kita mungkin pernah mendengar atau menyaksikan kisah-kisah nyata ketika orang-orang yang tak saling kenal, bahu membahu, bertolong-tolongan dalam upaya penyelamatan mereka yang terkubur dalam reruntuhan bangunan akibat sebuah gempa dahsyat.

Atau upaya menemukan mereka yang masih hidup diantara ribuan mayat akibat hempasan gelombang Tsunami. Apalagi alasannya, jika bukan karena cinta: perbuatan, tindakan yang rasional.

Kita mungkin sering menghabiskan waktu untuk mengasihani diri sendiri, yang membuat perjalanan hidup mandek, padahal semestinya berlanjut dan diisi dengan beragam karya serta prestasi. Terjatuh itu biasa dalam hidup. Tapi jadi tidak wajar ketika kita membiarkan diri terkubur dalam kejatuhan itu, tanpa berupaya bangkit dan menata kembali hidup.

Morrie mengingatkan kita agar mengerjakan segala sesuatu secara berbeda, bagaimana kita harus hidup dan menghayati dunia ini secara penuh, karena kita mestinya percaya akan kematian yang akan terjadi pada diri kita.

Buku ini tak sekedar menyuguhkah kisah pertemuan setiap Selasa. Tak hanya sebuah catatan hidup dan bermakna yang masih relevan dan senantiasa ‘tumbuh’ di setiap zaman dalam tumbuh kembang peradaban umat manusia.

Lebih dari itu, dialog-dialog yang terjadi antara Morrie dan Albom, semestinya menggugah kita untuk “berhenti sejenak”. Apakah tujuan hidup kita jelas dan kita sedang melangkah pada jalur yang semestinya dalam perspektif yang benar?

Ataukah kita justru menyimpang terlalu jauh dalam memaknai dan menjalani hidup, karena arus deras “cuci otak” yang diciptakan – atau yang kita ciptakan – di sekitar kita membuat kita kehilangan arah? Apakah keberadaan kita dan apa yang kita lakukan telah relevan dengan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dunia – terutama sesama manusia? **DW

Judul Buku: Tuesdays with Morrie
Penulis: Mitch Albom

FOKAL

Writer & Blogger

Explore Topics

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Gogoho Indonesia | Powered by Gogoho Indonesia